Selasa, 17 April 2012

KEBUTUHAN PERAWATAN KEBERSIHAN DIRI


A.    PENGERTIAN
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Personal hygiene adalah perawatan kebersihan diri yang dilakukan oleh individu untuk mempertahankan kesehatannya sehingga individu merasa nyaman dan aman. Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
Macam – macam Personal Hygiene:
1.      Perawatan kulit kepala & rambut
2.      Perawatan mata
3.      Perawatan hidung
4.      Perawatan telinga
5.      Perawatan kuku kaki dan tangan
6.      Perawatan genetalia
7.      Perawatan kulit seluruh tubuh
8.      Perawatan tubuh secara keseluruhan
Tujuan perawatan Personal Hygiene:
1.      meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2.      memelihara kebersihan diri seseorang
3.      memperbaiki personal hygiene yang kurang
4.      pencegahan penyakit
5.      meningkatkan percaya diri seseorang
6.      menciptakan keindahan
Faktor-faktor yang mempengaruhi Personal Hygiene:
1.      Body image
      gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri , misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.

2.      Praktik sosial
      pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola Personal Hygiene
3.      Status sosioekonomi
Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.

4.      Pengetahuan
      pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita Diabetes Melitus ia harus selalu menjaga kebersihan kakinya.
5.      Budaya
      di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan
6.      Kebiasaan seseorang
      ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri, seperti penggunaan sabun, sampo dan lain-lain
7.      Kondisi fisik
pada keadaan sakit tentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya

B.     NILAI-NILAI NORMAL
Tingkat kemampuan klien melakukan self care:
0 = mandiri
1 = membutuhkan bantuan alat
2 = membutuhkan bantuan orang lain
3 = membutuhkan bantuan alat dan orang lain
4 = tergantung total

Dampak yang sering timbul pada masalah Personal Hygiene :
1.      Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan intregritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada kuku
2.      Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi social





ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN
GANGGUAN KEBUTUHAN PERAWATAN KEBERSIHAN DIRI
  1. PENGKAJIAN
1.  Riwayat keperawatan
·         Kebiasaan personal hygiene (mandi, oral care, perawatan kuku dan kaki, perawatan rambut, mata, hidung, telinga, dan perineal care)
·         Faktor yang mempengaruhi personal hygiene
·         Riwayat masalah membran mukosa, kulit, mulut, hidung, telinga, kuku, kaki, rambut dan perineal
·         Pola kebersihan tubuh
·         Perlengkapan personal hygiene yang dipakai
2.  Pemeriksaan fisik
·         Catat perubahan-perubahan pada area membran mukosa, kulit, mulut, hidung, telinga, kuku, kaki, rambut dan perineal akibat terapi
·         Lakukan inspeksi dan palpasi, catat adanya lesi dan kodisi lesi
·         Observasi kondisi membran mukosa, kulit, mulut, hidung, telinga, kuku, kaki, rambut dan perineal: warna, tekstur, kekebalan, turgor dan hidrasi
·         Kaji masalah-masalah membran mukosa, kulit, mata, mulut, gigi,  hidung, telinga, kuku kaki dan tangan, rambut dan perineal.
3.  Kemampuan melakukan self care
Kaji tingkat kemampuan klien melakukan self care:
0 = mandiri
1 = membutuhkan bantuan alat
2 = membutuhkan bantuan orang lain
3 = membutuhkan bantuan alat dan orang lain
4 = tergantung total
4.  Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
·         Gambaran diri
·         Kebiasaan sosial
·         Status sosial ekonomi
·         Pengetahuan
·         Budaya
·         Kondisi fisik/status kesehatan
·         Pilihan individu
·         Praktek spiritual
·         Tingkat perkembangan

  1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.  Defisit perawatan diri (mandi, makan, berpakaian, toileting)
2.  Gangguan integritas kulit
3.  Gangguan membran mukosa mulut / ora



DAFTAR PUSTAKA

  1. Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Salemba Medika. Jakarta.
  2. Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta.
  3. Elis J.R, Nowlis E.A. 1985. Nursing a Human Needs Approach. Third Edition. Houghton Mefflin Company. Boston.
  4. NANDA, 2002, Nursing Diagnoses : Definitions & Classifications.
  5. North American Nursing Diagnosis Association. 2001. Nursing Diagnoses : Definition & Classification 2001-2002. Philadelphia.





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar