A.
PENGERTIAN
Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak
dimana manusia memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu
tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas seperti
berdiri, berjalan dan bekerja. Kemampuan aktivitas seseorang tidak terlepas
dari keadekuatan sistem persarafan dan muskuloskeletal.
Mobilitas atau mobilisasi merupakan kemampuan individu
untuk bergerak seca-ra bebas, mudah dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan guna mempertahankan
kesehatannya.
Imobilitas atau imobilisasi merupakan keadaan dimana
seseorang tidak dapat bergerak secara bebas karena kondisi yang mengganggu
pergerakan misalnya mengalami trauma tulang belakang, cedera otak berat
disertai fraktur pada ekstremitas dan sebagainya.
B.
NILAI-NILAI NORMAL
Kategori tingkat kemampuan aktivitas adalah sebagai berikut :
Tingkat aktivitas / mobilitas
|
Kategori
|
Tingkat 0
Tingkat 1
Tingkat 2
Tingkat 3
Tingkat 4
|
Mampu merawat
diri sendiri secara penuh
Memerlukan
penggunaan alat
Memerlukan
bantuan atau pengawasan orang lain
Memerlukan
bantuan, pengawasan orang lain dan peralatan
Sangat
tergantung dan tidak dapat melakukan atau berpartisipasi dalam perawatan
|
Keadaan postur yang seimbang sesuai dengan garis sumbu
dengan sentralnya adalah gravitasi. Kemampuan tubuh dalam mempertahankan
keseimbangan seperti kemampuan mangangkat beban, maksimal 57 %.
C.
HAL-HAL YANG PERLU
DIKAJI PADA KLIEN YANG MENGALAMI GANGGUAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN
1.
Tingkat aktivitas sehari-hari
Pola aktivitas sehari-hari
Jenis, frekuensi dan lamanya latihan fisik
2.
Tingkat kelelahan
Aktivitas yang membuat lelah
Riwayat sesak napas
3.
Gangguan pergerakan
Penyebab gangguan pergerakan
Tanda dan gejala
Efek dari gangguan pergerakan
4.
Pemeriksaan fisik
Tingkat kesadaran
Postur/bentuk tubuh (Skoliosis, Kiposis, Lordosis, Cara berjalan)
Ekstremitas (Kelemahan, Gangguan sensorik, Tonus otot, Atropi,
Tremor, Gerakan tak terkendali, Kekuatan otot, Kemampuan jalan, Kemampuan duduk,
Kemampuan berdiri, Nyeri sendi, Kekakuan sendi)
II.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Intoleransi aktivitas b.d nyeri
dan pembatasan pergerakan
2.
Gangguan mobilitas fisik b.d
imobilisasi dan gangguan neuromuskular
3.
Keletihan b.d proses penyakit
4.
Nyeri akut b.d agen injuri biologis
III.
PENATALAKSANAAN
KEPERAWATAN
1
|
Intoleransi aktivitas
Definisi : Ketidakcukupan energui secara
fisiologis maupun psikologis untuk meneruskan atau menyelesaikan aktifitas
yang diminta atau aktifitas sehari hari.
Batasan karakteristik :
a.
melaporkan secara verbal
adanya kelelahan atau kelemahan.
b.
Respon abnormal dari tekanan
darah atau nadi terhadap aktifitas
c.
Adanya dyspneu atau
ketidaknyamanan saat beraktivitas.
Faktor faktor yang berhubungan :
·
Tirah Baring atau imobilisasi
·
Kelemahan menyeluruh
|
NOC :
v
Energy conservation
v
Self Care : ADLs
Kriteria
Hasil :
v
Berpartisipasi dalam
aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR
v Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri
|
NIC :
Energy Management
v Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas
v Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan
v Monitor nutrisi dan sumber
energi tangadekuat
v Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara
berlebihan
v Monitor respon kardiovaskuler
terhadap aktivitas
v Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien
Activity Therapy
v Kolaborasikan dengan
Tenaga Rehabilitasi Medik dalammerencanakan progran terapi yang tepat.
v Bantu klien untuk
mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
|
2
|
Gangguan mobilitas fisik
Definisi
:
Keterbatasan dalam kebebasan untuk pergerakan fisik tertentu pada
bagian tubuh atau satu atau lebih ekstremitas
Batasan
karakteristik :
-
Postur tubuh yang tidak stabil selama melakukan kegiatan rutin harian
-
Keterbatasan kemampuan untuk melakukan keterampilan motorik kasar
-
Keterbatasan kemampuan untuk melakukan keterampilan motorik halus
-
Keterbatasan ROM
-
Usaha yang kuat untuk perubahan gerak
Faktor
yang berhubungan :
-
Kurang pengetahuan tentang kegunaan pergerakan fisik
-
Tidak nyaman, nyeri
-
Kerusakan muskuloskeletal dan neuromuskuler
-
Intoleransi aktivitas/penurunan kekuatan dan stamina
|
NOC :
v Mobility Level
v Self care : ADLs
v Transfer performance
Kriteria Hasil :
v Klien meningkat dalam aktivitas fisik
v Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas
v Memverbalisasikan perasaan dalam
meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindah
v Memperagakan penggunaan alat Bantu untuk mobilisasi (walker)
|
NIC :
Exercise therapy :
ambulation
§ Monitoring vital sign sebelum/sesudah latihan dan lihat respon
pasien saat latihan
§ Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan
lain tentang teknik ambulasi
§ Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
§ Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai
kemampuan
§ Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan
ADLs ps.
§ Berikan alat Bantu jika klien
memerlukan.
§ Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi
dan berikan bantuan jika diperlukan
|
3
|
Keletihan
|
NOC :
v Energy conservation
v Nutritional status : energy
Kriteria
Hasil :
v Memverbalisasikan peningkatan energi dan merasa lebih baik
v Menjelaskan penggunaan energi untuk mengatasi kelelahan
|
NIC :
Energy Management
v Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas
v Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan
v Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan
v Monitor nutrisi dan sumber
energi tangadekuat
v Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara
berlebihan
v Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien
|
4
|
Nyeri akut
Definisi
:
Sensori
yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual
atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan
(Asosiasi Studi Nyeri Internasional): serangan mendadak atau pelan
intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir
yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan.
Batasan
karakteristik :
-
Laporan secara verbal atau non verbal
-
Fakta dari observasi
-
Gerakan melindungi
-
Tingkah laku berhati-hati
-
Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau,
menyeringai)
-
Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir,
penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)
-
Perubahan dalam nafsu makan dan minum
Faktor
yang berhubungan :
Agen
injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis)
|
NOC :
v Pain Level,
v Pain control,
v Comfort level
Kriteria
Hasil :
v Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan
tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
v Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan
menggunakan manajemen nyeri
v Mampu mengenali nyeri (skala,
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
v Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
berkurang
v Tanda vital dalam rentang normal
|
NIC :
Pain Management
§
Lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
§
Observasi reaksi nonverbal
dari ketidaknyamanan
§
Gunakan teknik komunikasi
terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
§ Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
§
Evaluasi bersama pasien dan
tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
§ Bantu pasien dan keluarga untuk mencari
dan menemukan dukungan
§
Kurangi faktor presipitasi
nyeri
§
Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
§
Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
§
Tingkatkan istirahat
§ Kolaborasikan dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
§
Monitor
penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
|
IV.
DAFTAR PUSTAKA
Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan
Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Salemba Medika. Jakarta.
Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar
KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta.
Elis J.R, Nowlis E.A. 1985. Nursing
a Human Needs Approach. Third Edition. Houghton Mefflin Company. Boston.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar