Istirahat merupakan keadaan rileks tanpa adanya tekanan
emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yg
membutuhkan ketenangan.
Tidur merupakan kondisi tidak sadar
dimana individu dapat dibangunkanoleh stimulus atau sensoris yang sesuai
(Guyton, 1986)
Tidur diartikan sebagai suatu kedaan perubahan kesadaran
melalui tingkatan stimulus yang bervariasi yang menghasilkan keterjagaan. Tidur
merupakan keadaan irama yang aktif dan kompleks yang melibatkan siklus yang
berulang dimana tiap siklus merupakan penggambaran dari fase-fase aktivitas
tubuh dan otak yang berbeda-beda. Sedangkan istirahat merupakan suatu kondisi
dimana tubuh mengalami penurunan tingkat aktivitas yang menghasilkan suatu
perasaan yang menyegarkan.
B.
FUNGSI TIDUR ANTARA LAIN:
1.
Memperbaiki keadaan fisiologis dan psikologis.
2.
Melepaskan stress dan ketegangan.
3.
Memulihkan keseimbangan alami di antara pusat-pusat neuron.
4.
Secara tradisional, dipandang sebagai waktu untuk memperbaiki
dan menyiapkan diri pada waktu periode bangun.
5.
Memperbaiki proses biologis dan memelihara fungsi jantung.
6.
Berperan dalam belajar, memori dan adaptasi.
7.
Mengembalikan konsentrasi dan aktivitas sehari-hari.
8.
Menghasilkn hormon pertumbuhan utk memperbaiki serta
memperbaharui epitel dan sel otak.
9.
Menghemat dan menyediakan energi bagi tubuh.
10.
Memelihara kesehatan optimal dan mengembalikan kondisi fisik.
C.
TAHAP-TAHAP TIDUR:
1.
NREM (Non Rapid Eye Movement)
Ada 4 tahapan:
a.
Tahap 1:
-
Termasuk light sleep.
-
Berakhir hanya beberapa menit.
-
Penurunan aktivitas fisik dimulai dengan penurunan gradual
dalam tanda vital dan metabolisme.
-
Dengan mudah dibangunkan dengan stimulus sensori seperti
suara dan individu merasa seperti mimpi di siang hari.
b.
Tahap 2
-
Merupakan periode sound sleep.
-
Kemajuan relaksasi
-
Masih dapat dibangunkan dengan mudah.
-
Berlangsung selama 10-20 menit.
-
Fungsi tubuh berlangsung lambat.
c. Tahap 3
-
Tahap awal tidur dalam
-
Lebih sulit dibangunkan dan jarang bergerak.
-
Otot secara total relaksasi.
-
Tanda vital mengalami kemunduran teratur.
-
Berlangsung 15-30 menit.
d.
Tahap 4
-
Tahap tidur benar-benar nyenyak.
-
Sangat sulit dibangunkan.
-
Jika tidur nyenyak telah terjadi, akan menghabiskan sepanjang
malam pada tahap ini.
-
Bertanggung jawab mengistirahatkan dan memperbaiki tidur.
-
Tanda vital menurun secara signifikan.
-
Berlangsung 15-30 menit.
-
Dapat terjadi tidur berjalan dan mengompol.
2.
REM (Rapid Eye Movement)
a.
Periode yang sangat hidup karena mimpi penuh warna.
b.
Dimulai 50-90 menit setelah tidur terjadi.
c.
Tipe yang mempengaruhi respon autonom meliputi kecepatan
gerak mata, fluktuasi jantung, rata-rata pernafasan dan peningkatan fluktuasi
tekanan darah.
d.
Kehilangan tonus otot.
e.
Peningkatan sekresi gastrik.
f.
Tahap yang bertanggung jawab untuk perbaikan mental.
g.
Sangat sulit untuk dibangunkan.
h.
Durasi dari REM meningkat setiap siklus dan rata-rata 20
menit.
D. NILAI-NILAI NORMAL
USIA
|
TINGKAT PERKEMBANGAN
|
JUMLAH
KEBUTUHAN TIDUR
|
0 – 1 bulan
1 – 18 bulan
18 bulan – 3 tahun
3 – 6 tahun
6 – 12 tahun
12 – 18 tahun
18 – 40 tahun
40 – 60 yahun
> 60 tahun
|
Neonatus
Bayi
Anak
Prasekolah
Sekolah
Remaja
Dewasa muda
Paruh baya
Dewasa tua
|
14 – 18 jam/hari
12 – 14 jam/hari
11 – 12 jam/hari
11 jam/hari
10
jam/hari
8,5
jam/hari
7– 8 jam/hari
7 jam/hari
6 jam/hari
|
E.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN TIDUR
1.
Penyakit
Penyakit
infeksi limpa, banyak tidur untuk mengatasi keletihan
2.
Latihan dan kelelahan
Keletihan akibat aktivitas yg tinggi dapat
memerlukan lebih banyak tidur untuk menjaga keseimbangan energi yg telah
dikeluarkan
3.
Stres psikologis : Seseorang yang
memiliki masalah psikologis mengalami kegelisahan shg sulit untuk tidur
4.
Obat
Golongan obat diuretik menyebabkan seseorang insomnia, antidepresan dapat
menekan REM , kafein dapat meningkatkan saraf simpatis menyebakan kesulitan
untuk tidur
5.
Nutrisi : Terpenuhinya kebutuhan
nutrisi yg cukup dapat mempercepat proses tidur
6.
Lingkungan : Lingkungan yang aman
dan nyaman dapat mempercepat proses tidur
7.
Motivasi : Motivasi merupakan suatu
dorongan atau keinginan seseorang untuk tidur
F.
MASALAH KEBUTUHAN TIDUR
1.
Insomnia
: Keadaan ketidakmampuan mendapatkan tidur yang adekuat, baik kualitas maupun
kuantitas dengan keadaan tidur yang hanya sebentar.
2.
Hipersomnia : Gangguan
tidur dengan kriteria tidur berlebihan, pada umumnya lebih dari 9 jam pada
malam hari
3.
Parasomnia
Kumpulan beberapa penyakit yang dapat mengganggu pola tidur, seperti somnambulisme
(berjalan-jalan dalam tidur)
4.
Enuresis
Buang air kecil yg tidak di sengaja pada waktu
tidur atau mengompol
5.
Apnea tidur dan Mendengkur :
Disebabkan krn adanya rintangan dalam pengaliran udara di hidung & mulut
pada waktu tidur
6.
Narcolepsi : Tidak dapat
mengendalikan diri untuk tidur
7.
Mengigau : mengigau dikategorikan dalam ggn tidur bila
terlalu sering dan diluar kebiasaan, mengigau terjadi sebelum tidur REM
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR
A. PENGKAJIAN
1.
Pola kebiasaan tidur
Klien diminta
untuk menggambarkan kebiasaan tidur sehari-hari seperti kapan waktu tidur,
berapa jam waktu tidur malam, dan bangun jam berapa. Kaji apakah klien memiliki
pola tidur yang teratur atau tidak dan apakah klien biasa bangun sendiri atau
harus dibangunkan.
2.
Alat bantu tidur
Perawat
bertanya apakah pasien memerlukan alat bantu supaya bisa tidur, seperti makanan
atau minuman tertentu, obat-obatan, hubungan seksual, mendengarkan musik atau
“suara yang keras”, melihat televisi, atau membaca. Apakah ada kebiasaan
sebelum tidur yang dilakukan sebagai persiapan seperti menggosok, gigi, mandi
air hangat, meditasi?
3.
Kualitas tidur
Perawat
bertanya kepada klien apakah cukup tidur bias membantu klien merasa segar
kembali setelah bangun. Apakah ada masalah untuk memulai atau mempertahankan
tidur? Apa yang dilakukan klien supaya dapat kembali tidur? Apa yang dilakukan
klien apabila tidurnya terganggu? Apakah klien mengalami periode mengantuk pada
waktu siang hari? Apakah klien tidur siang, jika iya, kapan?
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Beberapa diagnosa
keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan
istirahat dan tidur antara lain:
1.
Kehilangan tidur b.d. lingkungan tidur yang tidak familiar
atau tidak nyaman.
2.
Gangguan pola tidur b.d. lingkungan tidur yang tidak
familiar.
DAFTAR
PUSTAKA.
- Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Salemba Medika. Jakarta.
- Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta.
- Elis J.R, Nowlis E.A. 1985. Nursing a Human Needs Approach. Third Edition. Houghton Mefflin Company. Boston.
- NANDA, 2002, Nursing Diagnoses : Definitions & Classifications.
North American Nursing Diagnosis
Association. 2001. Nursing Diagnoses : Definition & Classification
2001-2002. Philadelphia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar