Selasa, 17 April 2012

KONSEP KEBUTUHAN TIDUR DAN ISTIRAHAT

A.     PENGERTIAN
*      Istirahat merupakan keadaan rileks tanpa adanya tekanan emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yg membutuhkan ketenangan.
*      Tidur merupakan kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkanoleh stimulus atau sensoris yang sesuai (Guyton, 1986)
Tidur diartikan sebagai suatu kedaan perubahan kesadaran melalui tingkatan stimulus yang bervariasi yang menghasilkan keterjagaan. Tidur merupakan keadaan irama yang aktif dan kompleks yang melibatkan siklus yang berulang dimana tiap siklus merupakan penggambaran dari fase-fase aktivitas tubuh dan otak yang berbeda-beda. Sedangkan istirahat merupakan suatu kondisi dimana tubuh mengalami penurunan tingkat aktivitas yang menghasilkan suatu perasaan yang menyegarkan.
B.     FUNGSI TIDUR ANTARA LAIN:
1.          Memperbaiki keadaan fisiologis dan psikologis.
2.          Melepaskan stress dan ketegangan.
3.          Memulihkan keseimbangan alami di antara pusat-pusat neuron.
4.          Secara tradisional, dipandang sebagai waktu untuk memperbaiki dan menyiapkan diri pada waktu periode bangun.
5.          Memperbaiki proses biologis dan memelihara fungsi jantung.
6.          Berperan dalam belajar, memori dan adaptasi.
7.          Mengembalikan konsentrasi dan aktivitas sehari-hari.
8.          Menghasilkn hormon pertumbuhan utk memperbaiki serta memperbaharui epitel dan sel otak.
9.          Menghemat dan menyediakan energi bagi tubuh.
10.      Memelihara kesehatan optimal dan mengembalikan kondisi fisik.
C.     TAHAP-TAHAP TIDUR:
1.          NREM (Non Rapid Eye Movement)
Ada 4 tahapan:
a.           Tahap 1:
-      Termasuk light sleep.
-      Berakhir hanya beberapa menit.
-      Penurunan aktivitas fisik dimulai dengan penurunan gradual dalam tanda vital dan metabolisme.
-      Dengan mudah dibangunkan dengan stimulus sensori seperti suara dan individu merasa seperti mimpi di siang hari.
b.          Tahap 2
-      Merupakan periode sound sleep.
-      Kemajuan relaksasi
-      Masih dapat dibangunkan dengan mudah.
-      Berlangsung selama 10-20 menit.
-      Fungsi tubuh berlangsung lambat.
c.     Tahap 3
-      Tahap awal tidur dalam
-      Lebih sulit dibangunkan dan jarang bergerak.
-      Otot secara total relaksasi.
-      Tanda vital mengalami kemunduran teratur.
-      Berlangsung 15-30 menit.
d.          Tahap 4
-      Tahap tidur benar-benar nyenyak.
-      Sangat sulit dibangunkan.
-      Jika tidur nyenyak telah terjadi, akan menghabiskan sepanjang malam pada tahap ini.
-      Bertanggung jawab mengistirahatkan dan memperbaiki tidur.
-      Tanda vital menurun secara signifikan.
-      Berlangsung 15-30 menit.
-                Dapat terjadi tidur berjalan dan mengompol.

2.          REM (Rapid Eye Movement)
a.           Periode yang sangat hidup karena mimpi penuh warna.
b.          Dimulai 50-90 menit setelah tidur terjadi.
c.           Tipe yang mempengaruhi respon autonom meliputi kecepatan gerak mata, fluktuasi jantung, rata-rata pernafasan dan peningkatan fluktuasi tekanan darah.
d.          Kehilangan tonus otot.
e.           Peningkatan sekresi gastrik.
f.           Tahap yang bertanggung jawab untuk perbaikan mental.
g.           Sangat sulit untuk dibangunkan.
h.          Durasi dari REM meningkat setiap siklus dan rata-rata 20 menit.


D.     NILAI-NILAI NORMAL
USIA
TINGKAT PERKEMBANGAN
JUMLAH  KEBUTUHAN TIDUR

0 – 1 bulan
1 – 18 bulan
18 bulan – 3 tahun
3 – 6 tahun
6 – 12 tahun
12 – 18 tahun
18 – 40 tahun
40 – 60 yahun
> 60 tahun

Neonatus
Bayi
Anak
Prasekolah
Sekolah
Remaja
Dewasa muda
Paruh baya
Dewasa tua

14 – 18 jam/hari
12 – 14 jam/hari
11 – 12 jam/hari
11 jam/hari
10    jam/hari
8,5  jam/hari
7– 8 jam/hari
7  jam/hari
6 jam/hari

E.     FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN TIDUR
1.         Penyakit
                  Penyakit infeksi limpa, banyak tidur untuk mengatasi keletihan
2.         Latihan dan kelelahan
Keletihan akibat aktivitas yg tinggi dapat memerlukan lebih banyak tidur untuk menjaga keseimbangan energi yg telah dikeluarkan
3.         Stres psikologis : Seseorang yang memiliki masalah psikologis mengalami kegelisahan shg sulit untuk tidur
4.         Obat
Golongan obat diuretik menyebabkan seseorang insomnia, antidepresan dapat menekan REM , kafein dapat meningkatkan saraf simpatis menyebakan kesulitan untuk tidur
5.         Nutrisi : Terpenuhinya kebutuhan nutrisi yg cukup dapat mempercepat proses tidur
6.         Lingkungan : Lingkungan yang aman dan nyaman dapat mempercepat proses tidur
7.         Motivasi : Motivasi merupakan suatu dorongan atau keinginan seseorang untuk tidur

F.      MASALAH KEBUTUHAN TIDUR
1.         Insomnia : Keadaan ketidakmampuan mendapatkan tidur yang adekuat, baik kualitas maupun kuantitas dengan keadaan tidur yang hanya sebentar.
2.         Hipersomnia : Gangguan tidur dengan kriteria tidur berlebihan, pada umumnya lebih dari 9 jam pada malam hari
3.         Parasomnia
Kumpulan beberapa penyakit yang dapat mengganggu pola tidur, seperti somnambulisme (berjalan-jalan dalam tidur)
4.         Enuresis
         Buang air kecil yg tidak di sengaja pada waktu tidur atau mengompol
5.         Apnea tidur dan Mendengkur : Disebabkan krn adanya rintangan dalam pengaliran udara di hidung & mulut pada waktu tidur
6.         Narcolepsi : Tidak dapat mengendalikan diri untuk tidur
7.         Mengigau  : mengigau dikategorikan dalam ggn tidur bila terlalu sering dan diluar kebiasaan, mengigau terjadi sebelum tidur REM



ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
DENGAN  GANGGUAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR

A.     PENGKAJIAN
1.                                 Pola kebiasaan tidur
Klien diminta untuk menggambarkan kebiasaan tidur sehari-hari seperti kapan waktu tidur, berapa jam waktu tidur malam, dan bangun jam berapa. Kaji apakah klien memiliki pola tidur yang teratur atau tidak dan apakah klien biasa bangun sendiri atau harus dibangunkan.
2.                                 Alat bantu tidur
Perawat bertanya apakah pasien memerlukan alat bantu supaya bisa tidur, seperti makanan atau minuman tertentu, obat-obatan, hubungan seksual, mendengarkan musik atau “suara yang keras”, melihat televisi, atau membaca. Apakah ada kebiasaan sebelum tidur yang dilakukan sebagai persiapan seperti menggosok, gigi, mandi air hangat, meditasi?
3.                                 Kualitas tidur
Perawat bertanya kepada klien apakah cukup tidur bias membantu klien merasa segar kembali setelah bangun. Apakah ada masalah untuk memulai atau mempertahankan tidur? Apa yang dilakukan klien supaya dapat kembali tidur? Apa yang dilakukan klien apabila tidurnya terganggu? Apakah klien mengalami periode mengantuk pada waktu siang hari? Apakah klien tidur siang, jika iya, kapan?

B.     DIAGNOSA KEPERAWATAN
Beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur antara lain:
1.         Kehilangan tidur b.d. lingkungan tidur yang tidak familiar atau tidak nyaman.
2.         Gangguan pola tidur b.d. lingkungan tidur yang tidak familiar.




DAFTAR PUSTAKA.

  1. Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Salemba Medika. Jakarta.
  2. Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta.
  3. Elis J.R, Nowlis E.A. 1985. Nursing a Human Needs Approach. Third Edition. Houghton Mefflin Company. Boston.
  4. NANDA, 2002, Nursing Diagnoses : Definitions & Classifications.
North American Nursing Diagnosis Association. 2001. Nursing Diagnoses : Definition & Classification 2001-2002. Philadelphia












Tidak ada komentar:

Posting Komentar